Krisis percaya diri

Ya, saya pernah berada di fase itu.

Bersusah payah menjadi orang lain demi alasan tampil WOW di depan subscriber.

Segala market di input ke database demi memiliki database bengkak.

Subscribe “mamashu” dengan tujuan bisa copy kontennya agar dianggap relevan.

Berburu PLR lalu branding ulang dengan ganti cover pake boxshot3D.

Menjadi peserta perang bonus dengan marketer lainnya.

Akh. . . . cara yang sangat tidak berkelas dan tidak untuk ditiru..

Ternyata..

List hanya dibanjiri oleh freebies (pemburu gratisan).

Konten email mamashu hanya sesekali masuk ke inbok itupun isinya saat promo produk, kontennya ga bisa di copy karena relevansi hanya kita yang mampu ciptakan.

Entah sudah berapa giga video PLR yang akhirnya saya hapus karena capek dan saya punya keterbatasan waktu untuk mengkonsumsi dan mempelajari semua (akhirnya drive saya menjadi lega).

hingga saya menyadari..

Menjadi diri sendiri itu lebih menyenangkan, percaya diri dengan apa yang dimiliki (include yang tidak dimiliki).

Lebih berani untuk mengeliminasi freebies agar database menjadi sehat dengan diisi oleh market yang berkualitas dan merelakan angka database langsung anjlok.

Lebih percaya diri dengan yang dikuasai sehingga membuat konten menjadi natural tanpa gimmick.

Berani membuat produk sendiri dan tidak tergantung dengan PLR yang banyak beredar. (serius digital marketing bukan hanya soal PLR).

Ga perlu ikutan perang bonus karena memiliki produk hasil create sendiri dan ga lagi khawatir soal kompetitor.

Membuatnya pun lebih mudah karena based on true.

Ya, Newsletter.

Apa itu newsletter?

Join The Club Now dan bantulah banyak orang dengan percaya diri menjadi diri anda sendiri.

anda hebat!

Name - City
Pengguna Product